Kolaborasi Puisi antara penyair M.E dan Moh. Ghufron Cholid
Dalam ungu kuresapi duka ibu yang terpasung waktu
Elegi yang tak pernah terbaca mata dendam yang dungu
Ungu adalah semburat trauma dari birunya luka
Luka yang diasamkan genangan airmata dalam perjalanan lamban menempuh samudra
“terlalu getir sejarah itu, nak, jangan lagi anak cucu mengalami” wanti-wanti para ibu
Namun hingga kini kaumku tetap menganyam lembaran hidupnya dalam sejarah muram.
Menggambar luka dalam warna
Semisal mengekalkan tanda di beranda masa... Lihat Selengkapnya
Semua bunga bisa membaca
Ada yang hanya menikmati warna
Ada pula menggali sumber makna
Di kedalaman kata
Selasa, 13 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar