Kolaborasi Narju Ridlo Rohman dan Moh. Ghufron Cholid
bila sekerjap dunia terpepak samudera rindu
penuh roja’ di setempo apapun,
Kau hanya
Bisa ku percaya kini
Kau seyugia bayangan, bersebelahan sisi
walau bayan tak kupandang senyata renik
aku tertadah khayal di kedalaman ketidaktahumaluan
tentang kepantasanku menerka
dibalik yang Kau sembunyikan tentu
telah menumpu penasaran ragu bimbang
begitu haru kumenjalani
esok kala akan menggumuni paras
menggigil-lah perih, terguncang getar dada
kelu, kaku, binasa rayu daya
Kau tergerlap cahaya elok pesona
ahaai kunyatakan tersungkur menggila
tak tahannya aku berlama-lama
Kau menawariku manja
lengkap penuh gaya, tak beratsar tinja
tarianku tak kunjung reda
kuterpekur lagi kini
Ingin segera kutinggal-tanggalkan seliput semu maya
Kau mengizinkanku tepat di inti gamitan goda
aku takut amnesiaku kambuh
Nila membenih, tanamlah raga jiwa
kuwatir keras kepala mencipta siksa sebelum api
tegakkan aku sebelum condong pada itu.
penyebab malu,
penghapus rona merah pipi untuk-Mu
khayal saat jumpa
dendang jiwa
antara luka dan tawa
Al-Amien, 14 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar